expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

CERPEN

Sabtu, 20 Oktober 2012

KAMPUNG RAKIT, KALIMANTAN TIMUR

Kampung Rakit...?!?!?!..mmmmhhh...
rumah rakit
Apa yang ada di benak kalian tentang gambar ini...??...yaaa...rumah ini berada di atas air...rumah" ini berada di Desa Muara Muntai, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara. Sebuah kampung yang berada di bantaran sungai mahakam.




Kampung Rakit tepatnya berada dekat dengan Danau Melintang. terbagi menjadi 2 (dua) tempat yakni masyarakat yang menempati daratan dan masyarakat yang menempati sungai mahakam, masyarakat Kampung Rakit mendiami rumah - rumah yang terbuat dari kayu di atas rakit - rakit kayu bulat (Log).

Kehidupan masyarakat Kampung Rakit bergantung pada sumber daya perikanan di sungai mahakam, mereka mengembangkan budidaya ikan keramba, selain memancing dan menjala, ikan - ikan hasil tangkapan di jual dan sebagian di jadikan ikan kering atau ikan asin dan ada juga yang membuat ikan asap.











Di atas kampung rakit terdapat juga pemukiman darat, di mana menjadi pusat pemerintahan desa, aktivitas di kedua kampung ini akan kita jumpai dari mulai berdagang, menyiangi ikan dan aktivitas lainnya.

Untuk menuju kampung rakit bisa di tempuh dengan 2 jalur, jalur darat dan jalur sungai, namun di sini saya menyarankan bagi para traveller untuk menggunakan jalur sungai dari samarinda, meskipun memiliki rentang jarak waktu yang cukup lama, namun semua itu akan terbayar dengan pemandangan eksotis sungai mahakam, dan jika beruntung kita akan di suguhkan oleh lompatan indah Pesut Mahakam (Irrawady Dolphin).
transportasi menuju Kampung Rakit


Untuk masalah tempat tidur kita tidak perlu khawatir, karena di atas kampung rakit terdapat sebuah penginapan dengan harga terjangkau, Kampung Rakit juga merupakan kampung yang berada di kawasan Danau Melintang dan Danau Semayang, di mana kedua danau ini merupakan habitat (rumah) bagi pesut mahakam. Sayang waktu itu saya tidak bisa ke danau karena musim kemarau yang menyebabkan debit air di danau menjadi berkurang sehingga perahu yang saya tumpangi tidak bisa masuk ke danau...  

2 komentar:

  1. wah... sayang sekali waktu saya selama 9 bulan di Kalimantan timur tidak saya manfaatkan sedikit untuk melihat dan berjalan - jalan disini.. #InsyaallahLaterDeh :D

    BalasHapus