Bisa di katakan jika pertemuan adalah takdir. Dan mereka dipertemukan dalam sebuah hubungan keakrabatan pertemenan dan hobi yang sama. Mereka memiliki hobi yang sama dan dari organisasi yang sama. Namun diantara mereka berempat hanya satu orang saja yang masih aktif di sebuah organisasi tersebut.
Canda tawa dan keriang gembiraan selalu menyertai setiap pertemuan mereka, makan satu bungkus bersama dan minum dalam satu gelas yang sama.
Dan dalam suatu pertemuan pasti akan memunculkan suatu keinginan yang mendadak dan itu harus terlaksana, dan entah celetukan siapa, saat itu ada keinginan untuk camping di sebuah hutan di luar kota, katanya tempatnya asyik, ada hutan, goa, dan air terjun, dan juga bisa menikmati budaya lokal disana.
Waktu keberangkatan pun di tentukan esok hari start mulai jam 16.00 berangkat, karena jarak tempuh yang lumayan lama, sekitar 3 jam perjalanan.
Setelah semua berkumpul dan ada tambahan anggota sekitar 3 orang, menjadi 7 orang dalam tim mereka berangkat. jam 18.40 mereka sampai di sebuah perkampungan. Suansana kampung yang sunyi dengan penerang seadanya dan dengan di sambut lolongan anijing menegaskan suasana kampung yang sedikit terasa aroma mistisnya.
Rabu, 08 Mei 2019
Kamis, 09 Agustus 2018
Gumi Sasak
Puisi untuk Gempa Lombok
Gumiku ....
Ooo gumi sasak
Elok parasmu...
Indah di pandang mata
Gumiku
Ooo gumi sasak
Sang Dewi bersemayam dalam kalbumu
Gumiku
Ooo Gumi Sasak
Kini Kau terbangun dari tidurmu
Menggeliatkan tubuhmu
Menyadarkan lamunanku
Gumiku
Ooo Gumi Sasak
Kini Kau menyadarkan kami
Atas dosa dan khilaf kami
Mengingatkan kami untuk selalu menjadi manusia manusia Lombok
Kutipan Gugur Mayang
Gugur Mayang
tembang kehidupan Gumi Sasak
Tat kala serpihan mayang kehidupan berguguran
bunga2 gading menapak di tepian gunung
ketika kabut datang menyelimuti mentari pagi
sedih mengelana kemas asih dan kehidupan
tembang kehidupan Gumi Sasak
Tat kala serpihan mayang kehidupan berguguran
bunga2 gading menapak di tepian gunung
ketika kabut datang menyelimuti mentari pagi
sedih mengelana kemas asih dan kehidupan
duh dende
Gugur mayang
kahuripan
kemang gadung sedin gunung
awun awun panas jelo
ate ate lalo telang
kahuripan
kemang gadung sedin gunung
awun awun panas jelo
ate ate lalo telang
ado den de
Gemuruh gelombang pantai laut slatan
riuh tangis gumi sasak
sang dambaan dan kebanggaan telah musnah sirna
itulah sejarah kehdupan yuang telah membawa petaka
riuh tangis gumi sasak
sang dambaan dan kebanggaan telah musnah sirna
itulah sejarah kehdupan yuang telah membawa petaka
duh dende
Gaung peringatan telah disampaikan kepadamu hai manusia
ingatlah adakalanya budi baik dibalas kejahatan
ingatlah tuturkanlah sejarah itu kepada sanak saudaramu
ingatlah adakalanya budi baik dibalas kejahatan
ingatlah tuturkanlah sejarah itu kepada sanak saudaramu
Gugur Mayang di kutip dari serat Babad Lombok*
Senin, 08 Agustus 2016
Perempuan Bersaraung
Pagi ini....
Kabut masih
menyelimuti sisi sisi belantara
Pesona rimba
berselimut kabut perlahan tersibak
Menampakkan
rimbunnya pohon pohon hutan
Pagi ini ....
Kicau burung
kecicit bersahutan
Menyanyikan suara
alam dengan suara merdunya
Di tingkahi oleh
binatang binatang lainnya
Pagi ini ....
Nun di kejauhan
sana ....
Kudengar juga
teriakan merdu...
Semakin
mendekat...
Dan semakin
mendekat...
Ooo...
Siapa kiranya
dia...
Di kejauhan ...
Dan semakin jelas
kulihat....
Perempuan bersaraung...
Menjajakan sayur
...
Di sisi sisi
sungai mahakan...
Perempuan
Bersaraung itu....
Di tepian
mahakam...
Menawarkan hasil
petikan berladang pagi ini....
Perempuan
bersaraung itu...
Sungguh mempesona
....
Suara merdunya
....
Selaras dengan
ritmik kecicit burung burung pagi ini...
Long Bagun, 12 April 2016
Sabtu, 28 November 2015
DUA BELAS
Yaa...dua belas itu
Bisa piring
Dua belas itu
Bisa juga gelas atau sendok
Yaa...dua belas itu
Bisa kain
Dua belas itu
Bisa juga celana atau kancut kancut
Yaa...
Dua belas itu bukan kesebelasan
Dua belas itu bukan kodian
Dua belas itu lusinan
Tapi...Yang dua belas ini...
Anak...cucu..cicit...dan saudara
Yang sangat dengan keluguannya
Mati di kuali kuali raksasa
Aku diam
Menyaksikan tarian tarian dan nyanyian nyanyain kegembiraan
Menyaksikan debat debat kosong kerontang
Para penguasa dengan tatapan nanar penuh nafsu
Merebut singgasana
Dan aku tidak pernah tahu
Apakah dua belas itu akan bertambah atau tidak
Yang jelas dua belas itu sudah terbunuh
Dua belas itu sudah binasa
Dan tidak ada yang merasa berdosa.
Samarinda, 24 November 2015
Selasa, 29 September 2015
Si KANCIL
si Kancil bukan anak nakal
si Kancil memang suka mentimun
tapi si Kancil tidak pernah mencuri
lalu kenapa si Kancil di bunuh
hari ini ku dengar berita kematiannya
kematian si Kancil di tangan pemburu
pemburu yang selalu kelaparan
pemburu yang selalu kehausan
lapar karena nafsu serakahnya
haus karena tidak ada lagi belas kasihnya
sehingga ia harus mengeruk onggokan daging si miskin
sehingga ia harus memeras keringat si miskin
dan mungkin karena si Kancil mencoba mengaum
berusaha meredakan nafsu si pemburu
mengurangi haus si pemburu
dan suaranya parau bak di kulum
si pemburu terbahak bahak
" hahahahaha....
bisa apa kau Kanciiilll...
aku lebih buas dari kau...."
#siKancil
aku memang tak lantang
aumanku kecil
tapi ...
aumanku banyak...
#pemburu
" hahahaha....
banyak bacot kau Kancil...
bosan hidup kau Kancil...
kau akan habis Kancil...
serigala dan anjing anjingku akan menghabisimu...
si Kancil MATI....
tersungkur...
kepalanya di hantam batu...
Tapiii ....
suara parau mengaum
masih terdengar mengiang sampai sekarang
suara parau Kancil akan terus mengisi relung relung kehidupan si Pemburu....
untuk Salim Kancil
indonesia, 29 september 2015
si Kancil memang suka mentimun
tapi si Kancil tidak pernah mencuri
lalu kenapa si Kancil di bunuh
hari ini ku dengar berita kematiannya
kematian si Kancil di tangan pemburu
pemburu yang selalu kelaparan
pemburu yang selalu kehausan
lapar karena nafsu serakahnya
haus karena tidak ada lagi belas kasihnya
sehingga ia harus mengeruk onggokan daging si miskin
sehingga ia harus memeras keringat si miskin
dan mungkin karena si Kancil mencoba mengaum
berusaha meredakan nafsu si pemburu
mengurangi haus si pemburu
dan suaranya parau bak di kulum
si pemburu terbahak bahak
" hahahahaha....
bisa apa kau Kanciiilll...
aku lebih buas dari kau...."
#siKancil
aku memang tak lantang
aumanku kecil
tapi ...
aumanku banyak...
#pemburu
" hahahaha....
banyak bacot kau Kancil...
bosan hidup kau Kancil...
kau akan habis Kancil...
serigala dan anjing anjingku akan menghabisimu...
si Kancil MATI....
tersungkur...
kepalanya di hantam batu...
Tapiii ....
suara parau mengaum
masih terdengar mengiang sampai sekarang
suara parau Kancil akan terus mengisi relung relung kehidupan si Pemburu....
untuk Salim Kancil
indonesia, 29 september 2015
Sabtu, 15 Agustus 2015
Sendal Usangku
Sangat usang dirimu
Sudah berapa bulan usiamu
Apakah sudah tahunan dirimu
Aku ingat waktu itu
Dimana aku menemukanmu
Di tangga sebuah bangunan yang agak kumuh
Dengan tampilanku yang lusuh
Sendal Usangku
Telah jauh kau menemaniku
Melindungiku dari sengatan panas jalanan
Dari kerikil dan duri duri tajam
Dari lumpur sisa hujan semalam
Bahkan dari najis dan kotoran kotoran
Sendal usangku...
Entah sampai kapan kau bisa bersamaku
Ketika nanti tali pengekangmu putus
Dan menggantimu dengan yang baru
Namun kau tak akan pernah pupus
Sudah berapa bulan usiamu
Apakah sudah tahunan dirimu
Aku ingat waktu itu
Dimana aku menemukanmu
Di tangga sebuah bangunan yang agak kumuh
Dengan tampilanku yang lusuh
Sendal Usangku
Telah jauh kau menemaniku
Melindungiku dari sengatan panas jalanan
Dari kerikil dan duri duri tajam
Dari lumpur sisa hujan semalam
Bahkan dari najis dan kotoran kotoran
Sendal usangku...
Entah sampai kapan kau bisa bersamaku
Ketika nanti tali pengekangmu putus
Dan menggantimu dengan yang baru
Namun kau tak akan pernah pupus
Sabtu, 06 Desember 2014
HUJAN
Hujan….
Basuhlah peluhnya
Hilangkan penat di tubuhnya
Hujan…
Basahilah tenggorokannya
Hilangkan rasa dahaganya
Terima kasih hujan
Kau basahi bumi
Kau aliri nadi nadi sungai
Kau isi waduk dan danau
Terima kasih hujan…
Kau telah memberikan harapan bagi
mereka
Harapan akan suburnya tanah tanah
mereka
Harapan akan tumbuhnya padi dan
tanaman
Mataram, 09
november 2014
Langganan:
Postingan (Atom)