si Kancil bukan anak nakal
si Kancil memang suka mentimun
tapi si Kancil tidak pernah mencuri
lalu kenapa si Kancil di bunuh
hari ini ku dengar berita kematiannya
kematian si Kancil di tangan pemburu
pemburu yang selalu kelaparan
pemburu yang selalu kehausan
lapar karena nafsu serakahnya
haus karena tidak ada lagi belas kasihnya
sehingga ia harus mengeruk onggokan daging si miskin
sehingga ia harus memeras keringat si miskin
dan mungkin karena si Kancil mencoba mengaum
berusaha meredakan nafsu si pemburu
mengurangi haus si pemburu
dan suaranya parau bak di kulum
si pemburu terbahak bahak
" hahahahaha....
bisa apa kau Kanciiilll...
aku lebih buas dari kau...."
#siKancil
aku memang tak lantang
aumanku kecil
tapi ...
aumanku banyak...
#pemburu
" hahahaha....
banyak bacot kau Kancil...
bosan hidup kau Kancil...
kau akan habis Kancil...
serigala dan anjing anjingku akan menghabisimu...
si Kancil MATI....
tersungkur...
kepalanya di hantam batu...
Tapiii ....
suara parau mengaum
masih terdengar mengiang sampai sekarang
suara parau Kancil akan terus mengisi relung relung kehidupan si Pemburu....
untuk Salim Kancil
indonesia, 29 september 2015
Selasa, 29 September 2015
Sabtu, 15 Agustus 2015
Sendal Usangku
Sangat usang dirimu
Sudah berapa bulan usiamu
Apakah sudah tahunan dirimu
Aku ingat waktu itu
Dimana aku menemukanmu
Di tangga sebuah bangunan yang agak kumuh
Dengan tampilanku yang lusuh
Sendal Usangku
Telah jauh kau menemaniku
Melindungiku dari sengatan panas jalanan
Dari kerikil dan duri duri tajam
Dari lumpur sisa hujan semalam
Bahkan dari najis dan kotoran kotoran
Sendal usangku...
Entah sampai kapan kau bisa bersamaku
Ketika nanti tali pengekangmu putus
Dan menggantimu dengan yang baru
Namun kau tak akan pernah pupus
Sudah berapa bulan usiamu
Apakah sudah tahunan dirimu
Aku ingat waktu itu
Dimana aku menemukanmu
Di tangga sebuah bangunan yang agak kumuh
Dengan tampilanku yang lusuh
Sendal Usangku
Telah jauh kau menemaniku
Melindungiku dari sengatan panas jalanan
Dari kerikil dan duri duri tajam
Dari lumpur sisa hujan semalam
Bahkan dari najis dan kotoran kotoran
Sendal usangku...
Entah sampai kapan kau bisa bersamaku
Ketika nanti tali pengekangmu putus
Dan menggantimu dengan yang baru
Namun kau tak akan pernah pupus
Sabtu, 06 Desember 2014
HUJAN
Hujan….
Basuhlah peluhnya
Hilangkan penat di tubuhnya
Hujan…
Basahilah tenggorokannya
Hilangkan rasa dahaganya
Terima kasih hujan
Kau basahi bumi
Kau aliri nadi nadi sungai
Kau isi waduk dan danau
Terima kasih hujan…
Kau telah memberikan harapan bagi
mereka
Harapan akan suburnya tanah tanah
mereka
Harapan akan tumbuhnya padi dan
tanaman
Mataram, 09
november 2014
ISTIRAHATLAH
Istirahatlah…
Mungkin kau cukup letih
Payah kulihat dari raut wajahmu
Teguklah dulu air itu barang seteguk
Agar penatmu hilang
Duduklah di bawah pohon rindang
Biarkan semilir angin membelai
tubuhmu
Menyapu keringatmu
Istirahatlah….
Bila kau terlalu capek
Berbaringlah….
Agar kau terlelap dalam buai mimpi
indahmu
Mataram,
4/11/14
ANJING
“ Anjing….”
Kata itu keluar dari mulutnya
Ketika ia dating dengan raut
kekecewaan
Atau ketika ia sedang marah atau
kesal
Entahlah…
Kecewa, kesal atau marah kenapa
dengan siapa
“Anjing…”
Kata itulah yang keluar dari mulutnya
Dalam benakku aku bertanya
Ada apa dengan anjing…?
…ahhh…
Entahlah….
Mungkin sedang di kejar anjing
Tapi selalu binatang itu yang menjadi
bahan omelan
Ketika manusia bertengkar atau marah
…hhhmmmm….
Ada apa dengan anjing….
Tapi…
Aku juga takut pada anjing
Bahkan terkesan jijik dengan binatang
itu
…hhmmmm…
“,,,Anjink….”
Aku menggerutu
(Ismail
Arrasyid, Mataram 4/11/14)
Kamis, 12 Juni 2014
Leq Bawaq Bageq
Berugaq ini masih ada...
Bawaq bageq namanya...
Sudah lama kutinggalkan...
Mungkin sudah lebih empat belas tahun...
Sekarang sudah reot
Hanya atap yang terganti
Di tempat inilah orang orang melepa penat
Bercanda dan berbincang tentang berbagai hal
Selepas dari sawah dan kebun
Seiring usianya yang sudah reot
Di tempat ini dulu ...
Sering kunikmati hamparan hijau sawah sawah
Namun kini semakin terhimpit bangunan rumah rumah
Hanya sedikit hamparan itu
Tempat bermain layangan anak anak
Ada juga yang memancing ikan..
Walau tak banyak ikannya
bawaq bageq, ahad 8 juni 2014
Bawaq bageq namanya...
Sudah lama kutinggalkan...
Mungkin sudah lebih empat belas tahun...
Sekarang sudah reot
Hanya atap yang terganti
Di tempat inilah orang orang melepa penat
Bercanda dan berbincang tentang berbagai hal
Selepas dari sawah dan kebun
Seiring usianya yang sudah reot
Di tempat ini dulu ...
Sering kunikmati hamparan hijau sawah sawah
Namun kini semakin terhimpit bangunan rumah rumah
Hanya sedikit hamparan itu
Tempat bermain layangan anak anak
Ada juga yang memancing ikan..
Walau tak banyak ikannya
bawaq bageq, ahad 8 juni 2014
GARUDAKU RAPUH
Garudaku sudah rapuh
Pancasila ...
hanya sebagai poster dinding sekolah dasar tanpa makna
Ibu pertiwi menangis...
Menyaksikan pergulatan anak cucunya
Angkara di kobarkan...
Cacian dan makian dimuntahkan
Hanya demi kekuasaan
Membius kebodohan ...
kampanye pemilu juni 2014 di berugaq elen bawaq bageq 9 juni 2014
Pancasila ...
hanya sebagai poster dinding sekolah dasar tanpa makna
Ibu pertiwi menangis...
Menyaksikan pergulatan anak cucunya
Angkara di kobarkan...
Cacian dan makian dimuntahkan
Hanya demi kekuasaan
Membius kebodohan ...
kampanye pemilu juni 2014 di berugaq elen bawaq bageq 9 juni 2014
Langganan:
Postingan (Atom)